Surabaya - Komisi Pengawas persaingan Usaha - KPPU Kantor Perwakilan Surabaya langsung turun untuk melakukan inspeksi mendadak - sidak ke pasar Wonokromo, Surabaya, untuk memantau harga cabai rawit yang mengalami kenaikan harga cukup drastis awal tahun ini.
Aru Armando - Kepala KPPU KP Surabaya menjelaskan, dari hasil sidak tersebut diketahui, harga cabai rawit merah sudah mencapai level 90 ribu sampai 100 ribu per kilogram. Kenaikan secara bertahap tersebut dimulai sejak natal 2016 lalu, sehingga kenaikan mencapai 300 persen

"Kemudian kenaikan dari harga cabai rawit merah ini berdampak pada kenaikan jenis cabai yang lain, mengapa? Karena banyak konsumen, baik itu konsumen rumah tangga maupun konsumen khususnya pedagang, itu mengganti cabai rawit merahnya dengan cabai jenis lain untuk dioplos," jelasnya, Sabtu (7/1/2017).

Langkah KPPU KP Surabaya, tambah Aru adalah melakukan pemeriksaan dan pantauan terkait ada tidaknya kendala yang terjadi dari sisi pasokan. Diakuinya, komoditas tanaman cabai dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan juga kondisi hama yang saat ini menjadi alasan pemasok.

"Sebenarnya permasalahan cuaca ini tidak menjadi terlalu masalah buat mereka (Petani cabai, red). Bahkan infomrasi yang saya dapatkan ada salah satu sentra cabe yang akan memasuki panen raya. Itu di Kediri, di desa Kebun Rejo sama Kepung," tambahnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan KPPU KP Surabaya, harga cabai rawit merah di level petani masih sekitar 65 ribu sampai 68 ribu rupiah per kilogram. Sehingga pihaknya akan melakukan pantauan apakah ada kendala atau masalah dari sisi distribusinya.

"Tentu menjadi pertanyaan apakah kenaikan yang sedemikian besar ini memang diakibatkan harga cabai yang mahal dari level petani, atau memang ada masalah dari sisi distribusi atau pemasarannya," paparnya.

Sementara itu, diakui Sulastri, salah satu pedagang cabai rawit di pasar Wonokromo Surabaya, harga cabai saat ini mencapai 90 ribu rupiah. Jika sebelum tahun baru, harga cabai sebesar 50 ribu rupiah per kilogram. Alasan tengkulak, karena banjir.

"Kalau ada stok banyak, ya turun sendiri (Harga cabai, red)," ungkap Sulastri. (rri/adhy)

 
Top